My Rose
(Lucent Bagian 1)
Slytherin!Evyn x Ravenclaw!Arry
Hogwarts/Harry Potter! Au Originally by J.K Rowling
Drama & Romance
Evyn tidak
bisa menahan rasa gusar yang tertanam dalam hatinya, Bagaimana tidak? Yosia
hampir saja membunuh seseorang ketika ramuan beracun yang ia buat terbang
mengudara mewarnai langit – langit kelas. Beberapa anak perempuan panik tatkala
botol botol itu terjun bebas menuju lantai, namun sebelum semuanya terlambat – Evyn
berhasil mengucapkan mantra “Aresto Momentum” dengan tongkat sihirnya dan
menyelamatkan semua orang yang berada di kelas.
Kejadian
tersebut terdengar sampai ke telinga Professor Dumbledore, dan berkat hal
tersebut, Slytherin mendapatkan 20 point, Sedangkan Yosia mendapatkan
pengurangan nilai sebesar 30 point untuk individu. Sepertinya itu bukan masalah
untuknya, karna laki – laki berkacamata itu masih menertawakan tingkah
konyolnya di depan para korban ramuan beracun tersebut.
“Memalukan.”
Evyn berani
bersumpah bahwa ia mendengar suara decikan tersebut dengan jelas. laki – laki dengan
syal Ravenclaw itu terlihat tidak suka – bahkan Evyn lebih tidak menyukai
rambutnya, rambutnya seperti duri landak.
“Permisi,
apakah aku mendengar suara decikan darimu?”
Lawan
bicaranya merespon dengan tatapan tak suka – bahkan terlihat jijik.
“Apakah aku
harus meminta maaf? Kalian kan memang memalukan.”
Sebuah
pukulan melayang di wajah laki – laki tersebut, mungkin bagian hidungnya patah,
karna Hazairin adalah seorang Beater yang
sangat diandalkan oleh Slytherin dan jelas pukulannya tidak akan pernah meleset.
“Kau berani
meremehkan Evyn? Sudah seharusnya Hogwarts tidak menerima keturunan muggle
sepertimu, dasar kotor!”
Hazairin
berteriak, bahkan hampir saja memukul laki – laki itu untuk kedua kalinya.
Muggle? Dia bukan keturunan darah
murni?
Evyn melihat
raut wajah lelaki itu memerah bahkan matanya berkaca – kaca. Ia merasa terhina
dan Evyn dapat merasakan hal tersebut, bahkan setelah laki – laki itu pergi,
Evyn masih bisa merasakan kesedihan yang bergejolak di hatinya.
Sebenarnya
apa yang terjadi? Ia tidak pernah merasakan hal ini sebelumnya. Benar benar
sangat aneh.
∞∞∞
Arry terdiam
di ruang kesehatan dengan hidung berbalut perban yang sangat menganggu
pernafasannya. Terima kasih kepada Kartini yang berhasil menaklukan Beruang
yang dapat membunuhnya kapan pun dengan satu tangan saja. Sayang ia tidak
sedang memegang tongkat saat itu, jika memang iya, sudah dipastikan Arry akan
mengubah Beruang tersebut menjadi ikan dapat hitungan detik.
Sial, memang
ada apa dengan Muggle? Toh, yang
terpenting adalah ia adalah seorang penyihir.
Arry merasa
bahwa hidung nya gatal dan merasakan dirinya akan bersin.
Bahaya.
Ia mulai
ketakutan ketika rasa gatal di hitungnya semakin menjadi jadi.
“Hai.”
Holy Moly. Arry hampir saja mengeluarkan
seluruh kata kasarnya ketika mendapati wanita Slytherin itu mendatanginya di
ruang kesehatan dengan coklat kodok yang sepertinya akan di berikan kepadanya.
“Aku minta
Maaf, namaku Evyn! Bolehkah kita berteman?”
Wanita itu
kemudian mengeluarkan bunga mawar berwarna merah dan tersenyum tulus.
“Boleh yah?”
.
.
.
.
.
“Apa apaan
ini?”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar